Blitar Kota - Seluruh warga negara Indonesia memiliki hak yang sama memilih tempat pendidikan dimanapun di negeri. Tak terkecuali anak – anak generasi muda Papua, mereka berhak memilih bersekolah dimanapun di seluruh penjuru negeri. Termasuk memilih bersekolah di Kota Blitar.
Dan sebagai bentuk empati dan kepedulian terhadap anak – anak generasi muda Papua yang sekolah di Kota Blitar dan warga asal Papua yang hidup merantau di Blitar Raya, Forpimda Blitar Kota meluncurkan Program Orang Tua Asuh, Pelajar dan Saudara Asuh Asal Papua yang tinggal di Blitar Raya. Peluncuran berlangsung Jum’at (9/4/2021) siang di Gedung Sarja Arya Racana Polres Blitar Kota Jl. Panglima Soedirman dengan protokol kesehatan yang ketat. Hadir dalam acara tersebut adalah para Forkompimda Kota Blitar.
Wakil Walikota Blitar Tjutjuk Sunario yang hadir mewakili Pemerintah Kota mengatakan, melalui Program Orang Tua, Pelajar, dan Saudara Asuh ini, diharapkan warga asal Papua yang sekolah dan tinggal di Blitar merasa seperti di rumah sendiri.
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian kita kepada sesama warga negara. Anak – anak Papua ini juga sama dengan anak – anak dari daerah lain di Indonesia, termasuk di Kota Blitar, mereka memiliki potensi yang sama sebagai generasi penerus Bangsa Indonesia. Selain itu, juga diharapkan bisa menginspirasi masyarakat Kota Blitar untuk menghargai dan meningkatkan rasa toleransi atas kebhinekaan kepada sesama manusia dan sesama warga negara,” kata Tjutjuk.
Selain Kapolres Blitar Kota AKPB Dr. Yudhi Hery Setiawan, SIK, M.Si dan Wakil Walikota Blitar, acara tersebut juga dihadiri Kapolres Blitar AKBP Leonard M. Sinambela, SH, SIK, MH, Danyon 511 Badak Hitam Blitar Letkol (Inf.) Wakhid D.S, SIP, Pgs. Dandim 0808 Blitar Letkol (Arm.) M. Muslikh, SH, perwakilan Bakesbangpol dan PBD Kota Blitar, serta perwakilan SMA Katolik Diponegoro Kota Blitar.
Ada delapan warga asal Papua yang tinggal dan sekolah di Blitar dalam Program Orang Tua Asuh, Pelajar dan Saudara Asuh Asal Papua ini. Mereka adalah tiga pelajar SMA Katolik Diponegoro yaitu Anselmus Iyai (19), Grivel Eden Bindosano (18), dan Rian Boy Marweri (18). Kemudian Tresia Kristina (33) dan anaknya Marco yng tinggal di Dsn. Wungukerep Ds. Wonotirto Kec. Wonotirto Kab. Blitar. Serta tiga personil Yonif 511/ Badak Hitam asal Papua yaitu Mikael Hisage, Rambli Brasansano, dan G. Carlos Dister.
Dalm pelaksanaannya, Rian Boy Marweri adalah anak asuh Walikota Blitar, Anselmus Iyai anak asuh Kapolres Blitar Kota, dan Grivel Eden Bindosano anak asuh Dandim 0808 Blitar. Sedang Tresia Kristina da Marco menyandang sebagai saudara asuh Kapolres Blitar.
Sebelumnya, Kapolres Blitar Kota dan Dandim 0808 Blitar juga menyempatkan bertandang ke rumah – rumah warga asal Papua yang tinggal di Blitar. Dan dalam kesempatan ini, Kapolres Blitar Kota menyerahkan Surat Izin Mengemudi (SIM) kepada anggota Yonif 511/ Badak Hitam yang berasal dari Papua, serta bingkisan kepada seluruh peserta program.
Berita Populer
by Administrator | 08 Jul 2021
by Administrator | 15 Feb 2021
by Administrator | 16 Apr 2021
by Administrator | 09 Jul 2021
by Administrator | 19 Mar 2021
by Administrator | 09 Jul 2021